
Priangan Insider —Program Keluarga Harapan (PKH) kembali menjadi perbincangan di dunia maya. Kini, Pemerintah tidak hanya memberikan bantuan sosial, tetapi juga melakukan seleksi terhadap siapa saja yang memang pantas menerima bantuan tersebut.
Pada tahap ketiga pencairan tahun ini, penerima dari komponen kesehatan, seperti ibu hamil dan anak balita, tetap dijadwalkan menerima bantuan uang tunai sebesar Rp750 ribu per tahap.
Namun jangan salah, terdapat satu syarat wajib yang menyebabkan pencairannya bisa langsung dibatalkan: keterlibatan dalam perjudian online.
Kebijakan terbaru ini muncul sebagai wujud kepastian pemerintah dalam menjaga kualitas program bantuan sosial.
Pemerintah kini merasa lelah melihat kejadian di mana dana bantuan yang seharusnya digunakan untuk membeli susu balita atau biaya pemeriksaan kehamilan, justru digunakan untuk “membakar saldo” di situs perjudian online.
Peristiwa ini dianggap sebagai pelanggaran yang telah mencapai tingkat yang sangat serius dan harus segera diperbaiki.
Komponen Kesehatan Menjadi Prioritas Utama Pemerintah
Sejauh ini, komponen kesehatan dalam Program Keluarga Harapan (PKH) memang mendapatkan perhatian khusus. Hal ini karena dana sebesar Rp750 ribu per tahap ditujukan khusus untuk kelompok rentan, yaitu ibu hamil dan anak balita.
Dana tersebut seharusnya digunakan untuk mendukung kebutuhan gizi, layanan kesehatan, serta memastikan perkembangan anak pada masa emasnya berjalan dengan baik.
Namun dalam penerapannya, Pemerintah menemukan adanya penyalahgunaan dana di lapangan. Alih-alih digunakan untuk kebutuhan pokok, terdapat bukti kuat bahwa sebagian penerima justru terlibat dalam aktivitas perjudian daring.
Sayangnya, kegiatan ini terdeteksi melalui NIK KTP yang terdaftar dalam database keuangan digital. Oleh karena itu, pada tahap ketiga ini, Pemerintah menerapkan aturan ketat: pencairan dana bansos komponen kesehatan tidak akan diproses jika NIK penerima menunjukkan indikasi aktif terlibat dalam perjudian online.
Proses Pemeriksaan NIK, Bukan Ancaman Kosong
Kebijakan ini bukan hanya sekadar ancaman yang tertulis. Pemerintah telah bekerja sama dengan beberapa lembaga yang memiliki akses data transaksi digital guna memverifikasi NIK para penerima.
Prosesnya melibatkan sistem pengolahan data yang akan memadukan kegiatan keuangan dengan identitas KTP yang terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Jika ditemukan nomor induk kependudukan (NIK) yang terkait dengan aktivitas transaksi di platform perjudian online, pencairan bantuan sosial akan secara otomatis dibatasi.
Tidak hanya itu, data tersebut juga akan dimasukkan ke dalam daftar penilaian berikutnya yang dapat memengaruhi status penerima PKH pada periode selanjutnya.
Tindakan ini diambil agar bantuan sosial tidak hanya menjadi kebiasaan pencairan dana, tetapi benar-benar sampai kepada mereka yang memanfaatkannya untuk kebutuhan pokok.
Pemerintah berupaya memulihkan semangat dari program PKH: membantu keluarga yang rentan agar dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik.
Jadwal Pemrosesan Tahap 3 Tetap Berlangsung, Namun Dengan Pengawasan yang Lebih Ketat
Bagi penerima yang merasa “bersih” dan belum pernah terlibat dalam kegiatan perjudian online, pencairan dana tahap tiga tetap akan berlangsung sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Prosesnya dilakukan melalui bank penerima atau Kantor Pos dengan mekanisme pencairan yang telah terhubung dengan NIK.
Namun, bagi mereka yang terkunci karena diduga terlibat dalam perjudian online, Pemerintah masih memberikan kesempatan untuk klarifikasi. Penerima dapat mengajukan pembelaan atau mengikuti program pembinaan yang disediakan agar dapat kembali mendapatkan bantuan sosial pada periode berikutnya.
Ini bukan bentuk pemutusan bantuan yang dilakukan secara mandiri, tetapi merupakan usaha pengajaran agar dana bantuan dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya.
Bantuan Sosial Bukan Dimaksudkan untuk Dibuang di Layar Perangkat Gadget
Pemerintah berharap tindakan ini dapat menjadi peringatan yang serius. Komponen kesehatan PKH bukan hanya aliran uang tunai, tetapi merupakan investasi negara untuk masa depan generasi penerus.
Bila dana tersebut digunakan untuk perjudian online, berarti masa depan anak-anak dan kesehatan ibu hamil diambil risikonya hanya demi sensasi sementara.
Dengan kebijakan ini, Pemerintah berharap menegaskan bahwa bantuan sosial harus dianggap sebagai kewajiban moral, bukan hak istimewa yang bisa disalahgunakan. Jika bantuan sosial terus-menerus disalahgunakan, maka tujuan mulia dari program tersebut akan menjadi sia-sia.
Bagi KPM yang lolos verifikasi judi online, segera periksa pemberitahuan resmi dari bank penyalur atau Kantor Pos mengenai jadwal pencairan dana. Pastikan uang yang diterima digunakan secara tepat untuk memperbaiki kualitas hidup dan mencapai kesejahteraan. (***)