
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang Menjanjikan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini mencapai 5,12 persen, yang menjadikannya sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan terbesar di kawasan ASEAN. Angka ini menunjukkan bahwa perekonomian nasional sedang dalam kondisi yang stabil dan berkembang pesat.
Pemerintah memiliki komitmen kuat untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi tersebut melalui berbagai strategi yang telah dirancang. Salah satu fokus utama adalah percepatan investasi, kemudahan dalam proses perizinan berusaha, serta peningkatan konsumsi masyarakat rumah tangga. Hal ini dilakukan agar perekonomian dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi rakyat.
Presiden memberikan arahan penting mengenai perkembangan perekonomian, termasuk capaian pertumbuhan sebesar 5,12 persen. Angka ini menempatkan Indonesia di antara negara-negara dengan pertumbuhan terbaik di kawasan G20 maupun ASEAN. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hal ini di Istana Kepresidenan Jakarta.
Airlangga juga menyoroti peningkatan dalam bidang ketenagakerjaan. Hingga saat ini, sebanyak 97,73 persen penduduk yang masuk dalam angkatan kerja telah terserap. Ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja sangat efektif.
Selain itu, Prabowo menggarisbawahi pentingnya daya saing Indonesia dengan negara-negara lain. Untuk mendukung hal ini, pemerintah mendorong percepatan reformasi dalam sistem perizinan berusaha. Dalam hal ini, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) yang terkait dengan kemudahan perizinan menggunakan metode positif. PP ini perlu disosialisasikan secara menyeluruh agar sistem perizinan melalui Online Single Submission (OSS) dapat berjalan dengan baik.
Fokus Pada Daya Beli Masyarakat
Di tengah semester kedua tahun 2025, pemerintah menitikberatkan upaya pada pemeliharaan daya beli masyarakat dan meningkatkan konsumsi rumah tangga. Beberapa program unggulan telah disiapkan, termasuk dorongan terhadap investasi kawasan, ekspor, serta pembiayaan sektor perumahan.
Dalam sektor perumahan, pemerintah telah menghadirkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Selain itu, baru-baru ini juga diluncurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan. KUR perumahan ini memiliki mekanisme revolving, sehingga dana sebesar Rp 5 miliar dapat digunakan hingga empat kali. Dengan demikian, total dana yang bisa disediakan mencapai Rp 20 miliar. Program ini bertujuan untuk mendorong sektor konstruksi, dengan melibatkan hanya kontraktor yang berasal dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Selain itu, fasilitas pajak pertambahan nilai yang ditanggung pemerintah (PPN DTP) sebesar 100 persen untuk pembelian rumah hingga Rp 2 miliar tetap berlaku hingga akhir tahun 2025. Ini menjadi bentuk dukungan pemerintah terhadap masyarakat dalam memperoleh rumah tinggal.
Persiapan Program Strategis
Di samping itu, pemerintah sedang mempersiapkan berbagai program strategis dalam rangka menyambut periode Natal dan Tahun Baru 2026. Program-program ini akan menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memastikan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 akan menjadi agenda khusus yang akan disampaikan oleh Presiden pada 15 Agustus mendatang. Ini merupakan langkah penting dalam merencanakan pengelolaan keuangan negara untuk tahun depan.
Prabowo juga menekankan bahwa program-program non-anggaran yang mampu memperkuat iklim investasi harus tetap menjadi prioritas bagi kementerian dan lembaga. Arahan ini menunjukkan bahwa investasi akan menjadi kunci utama dalam pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Oleh karena itu, seluruh instansi terkait diminta untuk terus mendorong inisiatif-inisiatif yang dapat meningkatkan minat investor.