
Pengibaran Bendera One Piece di Hari Kemerdekaan: Pro dan Kontra
Pengibaran bendera One Piece menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80 menimbulkan berbagai respons dari masyarakat. Beberapa pihak menganggap tindakan ini sebagai bentuk ekspresi kritik terhadap pemerintah, sementara yang lain melihatnya sebagai cara untuk menunjukkan kreativitas dan kebebasan berekspresi.
Beberapa daerah menyatakan ketidaksetujuan terhadap pengibaran bendera tersebut, dengan alasan ingin memastikan perayaan kemerdekaan berjalan harmonis. Namun, tidak semua wilayah merespons dengan cara yang sama. Salah satu contohnya adalah Wali Kota Solo, Respati Ardi, yang menyatakan bahwa Pemkot tidak akan melarang pemasangan atribut atau bendera One Piece.
“Enggak [tidak melarang]. Keren, apik, yang penting Indonesia harus yang utama, Indonesia bendera lambang negara dilindungi UU,” ujar dia saat diwawancarai wartawan.
Meskipun tidak melarang pengibaran bendera One Piece, Respati tetap menekankan pentingnya memasang bendera merah putih. Ia menilai bahwa meski bendera One Piece atau tokoh-tokoh lain seperti Gatotkaca, Ramayana, atau tokoh lokal bisa dipasang, bendera merah putih tetap menjadi prioritas utama.
“Mau pasang One Piece, mau masang Gatotkaca, Ramayana, apik juga, keren,” tutur dia. “Kan enggak ada SOP tertulis. Itu kreasi saja. Tapi kita yang jelas wajib memasang bendera merah putih. Itu wajib.”
Respati juga menjelaskan bahwa jika bendera One Piece dipasang bersama bendera merah putih, tidak ada aturan tertulis yang melarang hal tersebut. Ia menilai bahwa hal itu hanya kreativitas masyarakat, selama tidak mengganggu keharmonisan perayaan.
Terkait reaksi DPR yang menyoal pengibaran bendera One Piece, Respati mengatakan bahwa setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda dalam melihat isu ini.
Tanggapan Prabowo Subianto
Presiden Joko Widodo, atau lebih dikenal dengan nama Prabowo Subianto, juga memberikan respons terkait isu ini. Menurut informasi yang disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Prabowo tidak mempermasalahkan pengibaran bendera One Piece yang marak dilakukan oleh masyarakat.
Prabowo merespons dengan nada lembut dan terbuka. Ia menegaskan bahwa sebagai bentuk ekspresi, pengibaran bendera One Piece dianggap wajar. Namun, ia menekankan bahwa bendera merah putih tetap menjadi simbol utama bangsa Indonesia.
“Kalau sebagai bentuk ekspresi [bendera One Piece], it’s okay. Tapi jangan dipertentangkan dengan Merah Putih. Kita ini anak bangsa, dan Merah Putih itu satu-satunya,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan.
Respons Prabowo ini menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan pendapat, pemerintah tetap menghargai kebebasan berekspresi, sepanjang tidak mengabaikan nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan. Hal ini menjadi tantangan bagi masyarakat untuk menciptakan ruang yang harmonis antara kreativitas dan rasa cinta tanah air.