
Satgas Garuda Merah Putih II Luncurkan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Pada hari Minggu (17/8/2025), bertepatan dengan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Satgas Garuda Merah Putih II melakukan aksi kemanusiaan yang luar biasa. Mereka menerjunkan total 17,8 ton bantuan melalui metode airdrop di langit Gaza, Palestina. Bantuan ini merupakan simbol solidaritas Indonesia terhadap rakyat Palestina, terutama dalam situasi yang sangat sulit saat ini.
Satgas Garuda Merah Putih II adalah gabungan dari berbagai lembaga pemerintah dan organisasi kemanusiaan Indonesia yang bekerja sama untuk mengirimkan bantuan ke wilayah Gaza. Misi ini berlangsung selama 12 hari, mulai dari tanggal 13 hingga 23 Agustus 2025. Tidak hanya sebagai bentuk dukungan, misi ini juga menjadi momen penting untuk menunjukkan semangat persatuan dan gotong royong bangsa Indonesia.
Bantuan yang diterjunkan berupa makanan siap saji, obat-obatan, perlengkapan darurat, serta kebutuhan esensial lainnya. Semua paket tersebut dikemas secara rapi dan dilengkapi dengan parasut khusus untuk memastikan distribusi yang aman dan efisien. Pesawat yang digunakan adalah Hercules C-130J TNI AU dari Skadron Udara 31. Pesawat ini dipandu oleh Dansatgas Kolonel Pnb Puguh Julianto dan telah tiba di Yordania sebelum pelaksanaan misi.
Hercules C-130J Super Hercules adalah pesawat transportasi militer yang dirancang untuk berbagai operasi, termasuk misi kemanusiaan di medan ekstrem. Dengan kemampuan transportasi taktis dan strategis, pesawat ini sangat cocok untuk pengiriman bantuan ke daerah yang sulit dijangkau.
Jumlah 17,8 ton bantuan memiliki makna khusus. Angka ini merepresentasikan tanggal dan bulan proklamasi kemerdekaan RI, yaitu 17 Agustus 1945. Hal ini menegaskan bahwa setiap aksi kemanusiaan yang dilakukan tidak hanya tentang bantuan material, tetapi juga tentang nilai-nilai perjuangan dan semangat kemerdekaan.
Dalam video yang dirilis oleh Puspen TNI, terlihat bagaimana bantuan dikemas dengan hati-hati. Setiap kardus dilengkapi dengan tulisan Indonesia dan warna merah putih, serta dilindungi oleh plastik bening. Di atas masing-masing kardus terdapat parasut berwarna hijau tua yang khas untuk operasi militer.
Rencananya, Satgas Garuda Merah Putih II akan mendistribusikan total 800 ton bantuan ke Gaza melalui metode airdrop. Jumlah personel yang terlibat dalam misi ini mencapai 66 orang, yang terdiri dari prajurit TNI, pegawai Kementerian dan Lembaga, serta Baznas.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI Tri Budi Utomo menyampaikan bahwa bantuan akan dikirimkan secara bertahap melalui beberapa sorti penerbangan. Otoritas Yordania telah menyiapkan 10 titik lokasi yang aman untuk penerjunan bantuan tersebut.
Misi ini juga merupakan perintah langsung dari Presiden Republik Indonesia. Menurut Tri, Satgas ini tidak hanya melibatkan Indonesia, tetapi juga beberapa negara lain yang menjalankan kegiatan serupa. Dengan adanya kerja sama internasional, harapan besar diarahkan agar bantuan bisa sampai kepada masyarakat Gaza dengan cepat dan efektif.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam amanatnya saat upacara pelepasan Satgas menekankan pentingnya keselamatan personel dan alutsista. Ia menekankan bahwa misi kemanusiaan ini bukan hanya tentang bantuan, tetapi juga tentang semangat persatuan dan kepedulian terhadap sesama.
“Utamakan keselamatan personel dan alutsista selama operasi, patuhi prosedur internasional, dan koordinasi erat dengan Royal Yordania Air Force dan mitra internasional lainnya,” ujar Agus. “Laksanakan tugas dengan profesional, jaga disiplin, etika militer, dan nama baik TNI di mata dunia. Pastikan setiap logistik yang kita bawa tepat sasaran dan bermanfaat bagi rakyat Palestina di Gaza,” pungkasnya.