
Insiden Tali Bendera Merah Putih di Jakabaring Sport City
Pada perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, sebuah insiden kecil terjadi saat upacara pengibaran bendera Merah Putih di Jakabaring Sport City (JSC), Minggu (17/8/2025). Insiden ini sempat membuat suasana menjadi sedikit kaku sejenak, namun berakhir dengan penyelesaian yang cepat dan profesional.
Saat tiga petugas sedang melakukan prosesi pengibaran bendera, tali pengait yang terpasang di salah satu sisi bendera tiba-tiba lepas. Hal ini menyebabkan proses pengibaran terhenti sesaat. Namun, dengan sigap, seorang pria berseragam polisi dengan topi merah langsung memberikan bantuan. Diduga, pria tersebut adalah pelatih dari para petugas upacara. Ia kemudian membantu mengaitkan kembali tali pengait bendera hingga akhirnya bendera kembali dalam posisi sempurna dan proses pengibaran dapat dilanjutkan.
Video insiden ini viral di media sosial, menimbulkan berbagai respons dari masyarakat. Beberapa orang memberikan apresiasi atas tindakan cepat dan profesional dari pihak terkait, sementara yang lain menyoroti pentingnya persiapan yang lebih matang dalam acara seperti ini.
Lokasi Upacara yang Berbeda
Perayaan HUT RI tahun ini terlihat berbeda dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2024, upacara digelar di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) dengan latar belakang sungai Musi dan jembatan Ampera. Namun, pada tahun ini, lokasi dipilih di kompleks olahraga JSC, sehingga suasana upacara lebih bernuansa olahraga.
Meski lokasi berbeda, upacara berjalan lancar dan aman. Hadir dalam acara tersebut antara lain Wali Kota Palembang Ratu Dewa, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), Sekda kota Palembang, para veteran, serta kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
Perayaan yang Sukses dan Berkesan
Setelah upacara selesai, Ratu Dewa menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara. Ia juga memohon doa dari masyarakat agar bisa menjalankan visi-misinya bersama Wakil Wali Kota Palembang Prima Salam secara efektif dalam lima tahun mendatang.
Mengenai alasan pemilihan lokasi JSC, Ratu Dewa menjelaskan bahwa kondisi Benteng Kuto Besak saat ini sedang digunakan untuk acara perlombaan dalam rangkaian perayaan HUT RI. Oleh karena itu, tidak memungkinkan untuk mengadakan upacara bendera di tempat tersebut.
Keberadaan Mantan Narapidana Terorisme
Di momen yang sama, hadir pula sekitar 16 mantan narapidana terorisme yang ikut serta dalam upacara bendera. Menurut Ratu Dewa, kehadiran mereka merupakan bentuk rasa syukur bahwa mereka mencintai NKRI dan ingin ikut memperingati hari kemerdekaan.
Salah satu mantan narapidana, Yusuf Ariplfin (40), asal Jalur 7 Kabupaten Banyuasin, menyampaikan rasa bahagianya bisa mengikuti upacara ini. Ia merasa senang bisa hidup kembali dalam masyarakat dan melaksanakan aktivitas dengan normal.
Upacara HUT RI ke-80 di Palembang kali ini tidak hanya menjadi momen perayaan, tetapi juga menjadi wadah untuk menunjukkan semangat persatuan dan kesatuan. Dengan perayaan yang sukses dan berbagai elemen masyarakat yang turut serta, acara ini menunjukkan bahwa kemerdekaan harus diisi dengan kerja sama dan komitmen bersama.