
Serangan Terhadap Pasukan Elite Israel di Khan Yunis Membuat Militer Mengakui Kekuatan Hamas
Serangan mendadak yang dilakukan oleh belasan pejuang Palestina terhadap pasukan elite Israel di wilayah Khan Yunis, Jalur Gaza, mengejutkan militer Israel. Sebelumnya, para perwira senior menganggap bahwa sayap militer Hamas tidak lagi berfungsi sebagai tentara aktif di wilayah tersebut. Namun, fakta menunjukkan bahwa pejuang Hamas mampu memanfaatkan celah keamanan dan melakukan serangan yang sangat terorganisir.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, pada Rabu (20/8/2025) mengumumkan operasi multi-tahap terhadap posisi militer Israel yang baru dibangun di Khan Yunis, Gaza selatan. Mereka menyatakan bahwa unit infanteri berhasil menyerang posisi militer baru Israel di tenggara Khan Yunis. Para pejabat militer Israel mengakui kecanggihan serangan tersebut, menilai bahwa di balik sekitar 20 pejuang yang terlibat dalam pertempuran, ada pasukan cadangan yang memberikan pengawasan dan intelijen di daerah tersebut. Selain itu, terdapat pos komando yang beroperasi di dekat lokasi serangan.
Salah satu petugas yang hadir di lokasi kejadian menyatakan bahwa para penyerang dilengkapi dengan perlengkapan tempur yang mirip dengan kualitas serangan 7 Oktober. Ia menambahkan bahwa mereka seharusnya tidak bisa menembus struktur tempat tentara berada. Ini memerlukan penyelidikan mendalam untuk memahami bagaimana serangan ini bisa terjadi.
Perwira Israel juga menyatakan bahwa pejuang Palestina berhasil memusatkan upaya mereka dan membuat satu unit elite Israel kewalahan. Kedekatan terowongan tempat para teroris muncul menciptakan kejutan yang meningkatkan dugaan bahwa mereka bermaksud menculik tentara. Insiden ini terjadi ketika agen Hamas menyerang posisi yang diawaki oleh Unit Pengintaian Haruv, bagian dari Brigade Kfir, di Khan Yunis. Pejuang melepaskan tembakan dengan senapan mesin dan rudal antitank, dengan pertempuran berlangsung selama sekitar satu jam.
Pemantauan dan Persiapan Militer Israel
Para pejabat Komando Selatan IDF memperkirakan akan ada lebih banyak serangan serupa yang terjadi di sektor Khan Yunis. Sumber-sumber militer memperkirakan malam itu bahwa Hamas dan faksi-faksi perlawanan Palestina lainnya di Jalur Gaza akan berusaha melancarkan serangan terhadap pos-pos IDF di zona penyangga. Setiap batalion faksi-faksi Palestina di Gaza saat ini beroperasi secara independen di bawah arahan komando senior sayap militer, menurut penilaian dari para perwira di Komando Selatan.
Formasi ini menunggu di dalam terowongan, didukung oleh pengintai di gedung-gedung yang menyediakan makanan dan informasi bagi mereka. Baru seminggu terakhir ini, terowongan aktif yang digunakan oleh Hamas diidentifikasi dan coba dihancurkan. Menurut pernyataan yang dilansir Hamas, pejuang Al-Qassam menerobos lokasi di Khan Yunis dan menyerang beberapa tank penjaga Merkava 4 menggunakan berbagai alat peledak, termasuk bom Shawaz dan peluru Yassin 105. Mereka juga menargetkan rumah-rumah di mana tentara Israel dihajar dengan peluru antilapis baja, senjata kecil, dan granat.
Pernyataan itu lebih lanjut mengatakan bahwa sejumlah pejuang mereka memasuki rumah-rumah dan membunuh beberapa tentara Israel dari jarak dekat. Mereka juga berhasil melukai seorang komandan tank Merkava 4 dengan tembakan penembak jitu. Untuk mengamankan mundurnya mereka, para pejuang Al-Qassam dilaporkan menembaki daerah sekitar operasi dengan mortir untuk menghentikan bala bantuan. Ketika pasukan penyelamat Israel tiba, seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di antara para tentara, menyebabkan lebih banyak korban jiwa.
Reaksi dan Perkembangan Terkini
Radio Tentara Israel menggambarkan peristiwa tersebut sebagai “insiden luar biasa,” melaporkan bahwa kelompok bersenjata besar berusaha menyerbu posisi militer depan Brigade Kfir di Khan Yunis. Menurut stasiun radio tersebut, pesawat tempur yang dipersenjatai dengan senapan mesin dan RPG maju ke lokasi tersebut. Tentara Israel mengerjakan tank mereka di area persiapan di perbatasan dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, Rabu, 13 Agustus 2025.
Tentara Israel membenarkan bahwa satu tentara dari Batalyon 90 Brigade Kfir terluka parah dalam pertempuran tersebut. Yedioth Ahronoth, sebuah surat kabar Israel, menyatakan bahwa tiga tentara terluka dalam serangan itu, satu serius. Radio tentara Israel juga mencatat bahwa pesawat-pesawat tempur melakukan intervensi untuk menghalau serangan tersebut dan mengklaim telah membunuh delapan militan, sementara yang lain mundur. Militer Israel memperkirakan sel bersenjata tersebut bermaksud menyusup ke posisi militer dan menangkap tentara.
Brigade Kfir (Brigade 900), yang didirikan pada 2005, adalah salah satu brigade infanteri terbesar di tentara Israel. Ini mencakup beberapa batalyon elite yang berspesialisasi dalam peperangan perkotaan dan kompleks. Brigade tersebut telah terlibat dalam perang di Gaza sejak operasi Banjir Al-Aqsa dan dituduh melakukan pelanggaran, termasuk memaksa tahanan untuk telanjang. Brigade tersebut juga memimpin operasi militer yang disebut ‘Kamp Musim Panas’ di Tepi Barat pada 28 Agustus 2024, yang menewaskan banyak warga Palestina.