
Pernyataan Menteri Pertahanan Israel tentang Kepemilikan Wilayah di Suriah
Menteri Pertahanan Israel, Katz, menyatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak akan mundur dari wilayah yang mereka duduki di Suriah. Ia menegaskan bahwa IDF akan tetap berada di Gunung Hermon, gunung tertinggi di Suriah, serta wilayah-wilayah baru yang telah mereka kuasai.
Katz menjelaskan bahwa keberadaan IDF di Gunung Hermon dan zona keamanan lainnya bertujuan untuk melindungi Dataran Tinggi Golan dan warga Galilea dari ancaman yang muncul dari pihak Suriah. Pernyataannya ini merujuk pada peristiwa serangan Hamas ke Israel dua tahun lalu, yang menjadi pelajaran penting bagi Israel dalam memperkuat posisi pertahanannya.
Serangan terhadap wilayah Suriah terus dilakukan oleh Israel. Dalam beberapa hari terakhir, IDF melakukan penyerbuan terhadap Desa Taranja di kawasan pedesaan Quneitra utara. Satu warga sipil dikabarkan tewas dalam serbuan tersebut. Sehari sebelumnya, tentara Israel juga menyerbu daerah Damaskus, menguasai Tal Bat al-Warda dan menyerbu Desa Beit Jann. Di sana, IDF menembaki warga sipil dan memicu kepanikan.
Pengambilalihan wilayah oleh Israel di Suriah dimulai setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad digulingkan oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) akhir tahun lalu. Sejak saat itu, IDF terus memperluas pengaruhnya di wilayah selatan Suriah.
Beberapa bulan lalu, Israel juga turut campur dalam bentrokan di Provinsi Suwayda antara faksi bersenjata Druze dan pasukan yang berkaitan dengan pemerintah Suriah. Dalam peristiwa tersebut, IDF melancarkan serangan besar terhadap pasukan Damaskus dan tempat-tempat di ibu kota Suriah. Israel berdalih bahwa tindakan ini dilakukan untuk melindungi kelompok minoritas Druze di Suriah.
Perundingan perdamaian antara Israel dan Suriah kembali dilakukan. Dilaporkan bahwa kedua negara akan menandatangani perjanjian keamanan pada bulan September mendatang. Perjanjian ini mencakup demiliterisasi Dataran Tinggi Golan, pencegahan pemulihan kembali pasukan Suriah, serta pendirian koridor kemanusiaan di Gunung Druze.
Pentingnya Gunung Hermon bagi Israel
Seorang eks pilot tempur F-16 Israel, Naftali Hazony, menjelaskan betapa pentingnya Gunung Hermon bagi Israel. Menurutnya, pengambilalihan Gunung Hermon telah mengubah keseimbangan keamanan regional dan memberi Israel keunggulan atas musuh-musuhnya.
Hermon adalah gunung tertinggi di Suriah dengan ketinggian puncak mencapai 2.814 meter. Lokasinya hanya berjarak 40 km dari ibu kota Suriah, Damaskus, sehingga kini berada dalam jangkauan peluru meriam Israel. Hazony menyatakan bahwa Hermon merupakan benteng alami yang memberikan keuntungan strategis bagi Israel.
Selama puluhan tahun, pertahanan Israel utara dibayangi oleh keberadaan Gunung Hermon di Suriah. Kini, benteng alami terpenting di kawasan ini telah jatuh ke tangan Israel. Israel berhasil menguasai posisi yang ditinggalkan Suriah tanpa konflik besar.
Hermon juga memiliki nilai taktis karena posisinya yang strategis. Dahulu, area ini menjadi blind spot atau titik buta bagi radar Israel. Setelah dikuasai, radar Israel kini bisa menjangkau lebih banyak area, termasuk wilayah-wilayah Suriah dan Lebanon.
Hazony menjelaskan bahwa setelah dipasang di Gunung Hermon, radar Israel dapat melihat lebih jauh ke Suriah dan Lebanon, memberikan peringatan awal terhadap jet dan drone yang terbang rendah. Intelijen Israel juga bisa memanfaatkan puncak Hermon untuk menempatkan sensor dan menyadap komunikasi musuh.
Selain itu, Hermon menjadi pelindung yang sempurna bagi pasukan khusus dan mata-mata Israel. Rute penyelundupan Hizbullah di utara Hermon kini telah diputus, sehingga fleksibilitas kelompok asal Lebanon itu terbatas. Ketika matahari terbit, bayangan Gunung Hermon memunculkan pengaruh di atas markas Hizbullah di Lebanon selatan, mendominasi jalan utama ke benteng utara mereka di Lembah Beqaa.
Dengan pengambilalihan Hermon, warga Israel utara kini bisa tidur lebih nyenyak, karena tahu bahwa Israel sudah menguasai gunung ini. Kini, musuh-musuh Israel yang bergerak ke arah Israel akan lebih mudah terdeteksi.