
Persetujuan DPR RI atas Naturalisasi Atlet Eropa
Komisi X dan XIII DPR RI telah memberikan persetujuan terhadap permohonan naturalisasi lima calon pemain Timnas Indonesia, baik putra maupun putri. Termasuk di dalamnya adalah Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans. Proses ini membuat mereka semakin dekat untuk menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Persetujuan diberikan setelah dilakukannya rapat kerja di DPR RI pada Selasa (26/8). Rapat tersebut dimulai dengan Komisi XIII DPR RI yang lebih dahulu melakukan pembahasan. Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, hadir langsung dalam rapat kerja ini. Ia turut mendampingi Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat serta perwakilan dari Kementerian Hukum.
Rapat kerja diawali dengan pemaparan dari Kementerian Hukum mengenai latar belakang permohonan. Selanjutnya, Wamenpora Taufik Hidayat bersama Erick Thohir memberikan penjelasan terkait alasan melakukan naturalisasi atlet. Willy Aditya, Ketua Komisi XIII DPR sekaligus pemimpin raker, kemudian memberikan persetujuan terhadap lima calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, yaitu Mauro Zijlstra, Miliano Jonathans, Isabel Corian Kopp, Pauline Jeannette van de Pol, dan Isabelle Nottet.
Selain lima pesepak bola asal Belanda, Komisi XIII juga menyetujui empat pemain hoki es dari Rusia. Mereka adalah Savelii Molchanov, Evgenii Nurislamov, Artem Bezrukov, dan Adel Khabibullin. “Setelah mendengar penjelasan dari Pemerintah (Kementerian Hukum, Kementerian Pemuda dan Olahraga, PSSI, dan Federasi Hoki Es Indonesia), Komisi XIII DPR RI menyetujui Permohonan Pertimbangan Pemberian Kewarganegaraan RI,” ujar Willy Aditya.
“Untuk selanjutnya diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan sepak bola Indonesia dan hoki es Indonesia,” tambahnya. Setelah itu, rapat kerja dilanjutkan dengan Komisi X DPR RI. Dalam rapat ini, Mauro Zijlstra, Isabel Corian Kopp, Pauline Jeannette van de Pol, dan Isabelle Nottet turut hadir secara virtual melalui zoom.
Prosesnya tak jauh berbeda. Ada diskusi dari fraksi-fraksi yang ada sebelum memberikan persetujuan. “Komisi X DPR RI menyetujui rekomendasi pemberian kewarganegaraan RI atas nama Mauro Nils Zijlstra, Isabel Conan Kopp, Isabelle Notet, Pauline Jeanettevan de Pol, Miliano Jonathans, Savelii Molchanov, Evgenii Nurislamov, Artem Bezrukov, dan Adel Khabibullin,” kata Hetifah.
“Hasil rapat kerja hari ini akan disampaikan pada Rapat Paripurna DPR RI pada hari Selasa tanggal 26 Agustus 2025 untuk diambil keputusan,” jelas Hetifah menambahkan. Dengan demikian, sembilan atlet Eropa ini semakin dekat menjadi WNI. Setelah prosesnya rampung di DPR RI, berkas mereka akan dilanjutkan ke pemerintah lagi untuk didapatkan surat Keputusan Presiden (Keppres) untuk dilakukan sumpah WNI.
Proses dan Tantangan dalam Naturalisasi
Naturalisasi atlet merupakan langkah penting dalam memperkuat daya saing olahraga Indonesia. Namun, proses ini tidak selalu mudah. Setiap calon atlet harus melewati berbagai tahapan, termasuk verifikasi dokumen, pengajuan ke pihak berwenang, dan persetujuan dari lembaga legislatif seperti DPR RI.
Dalam kasus ini, para atlet Eropa yang ingin menjadi WNI harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Misalnya, mereka harus menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan kuat dengan Indonesia atau kontribusi signifikan dalam bidang olahraga. Selain itu, proses administratif juga cukup rumit, termasuk pengajuan ke presiden untuk mendapatkan Keppres.
Beberapa atlet yang diajukan memiliki latar belakang yang kuat. Misalnya, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans sudah aktif dalam kompetisi sepak bola Indonesia dan menunjukkan potensi besar. Sementara itu, atlet hoki es dari Rusia juga menunjukkan dedikasi tinggi dalam olahraga mereka.
Dampak bagi Olahraga Indonesia
Dengan adanya naturalisasi ini, olahraga Indonesia diharapkan bisa lebih berkembang. Kehadiran atlet berkebangsaan asing dapat meningkatkan kualitas pertandingan dan memotivasi atlet lokal untuk terus berkembang. Selain itu, keberagaman dalam tim nasional juga bisa memberikan perspektif baru dalam strategi dan taktik bermain.
Namun, ada juga tantangan yang muncul. Misalnya, bagaimana menjaga keseimbangan antara atlet lokal dan atlet asing. Juga, bagaimana memastikan bahwa atlet yang diterima benar-benar berkomitmen untuk berkontribusi pada olahraga Indonesia dalam jangka panjang.
Meskipun begitu, langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dan lembaga olahraga untuk terus memperkuat olahraga Indonesia. Dengan dukungan dari DPR RI, harapan besar diarahkan kepada para atlet baru ini untuk membawa prestasi yang lebih baik di tingkat nasional maupun internasional.