
Kericuhan Demo di Depan Gedung DPR RI Masih Berdampak
Pada Senin (25/8/2025) malam, aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPR RI berujung pada kericuhan yang memicu ketegangan dan kerusakan. Hingga Selasa (26/8) dini hari, situasi di sekitar lokasi masih belum sepenuhnya pulih, dengan beberapa ruas jalan masih ditutup dan aparat kepolisian tetap berjaga ketat.
Jalan Gatot Subroto Masih Ditutup Sebagian
Pantauan pada pukul 01.30 WIB menunjukkan bahwa Jalan Gatot Subroto dari arah Semanggi menuju Slipi masih tertutup oleh barikade polisi. Hanya jalur sebaliknya, dari Slipi menuju Semanggi, yang telah dibuka kembali untuk kendaraan. Sementara itu, Tol Dalam Kota yang sempat ditutup kini kembali dilalui kendaraan dengan kondisi lalu lintas relatif lancar.
Penjagaan Ketat oleh Aparat Keamanan
Meski kericuhan sudah mereda, aparat kepolisian masih melakukan penjagaan ketat di sejumlah titik, terutama di kawasan perempatan Slipi. Pasukan Brimob lengkap dengan perisai anti huru-hara disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan bentrokan susulan. Hingga dini hari, tidak ada indikasi kericuhan baru, namun situasi tetap dalam pengawasan ketat.
Jalan Palmerah Utara Masih Dipenuhi Puing-Puing
Berbeda dengan area Slipi dan Gatot Subroto, Jalan Palmerah Utara masih dipenuhi puing-puing sisa bentrokan. Potongan kayu, ranting pohon, serta batu berserakan di badan jalan menyebabkan arus lalu lintas terhambat. Kendaraan yang melintas terpaksa melambat untuk menghindari sisa material yang belum dibersihkan.
Dampak Kericuhan Merambah ke Beberapa Titik
Kericuhan tidak hanya terjadi di depan Gedung DPR, tetapi juga merembet ke kawasan Pejompongan dan Tanah Abang. Massa aksi yang sebelumnya dipukul mundur oleh aparat akhirnya berpencar ke sejumlah jalan alternatif, menyebabkan kemacetan parah di beberapa titik. Pengguna jalan yang hendak menuju Slipi sempat dialihkan melalui kawasan Bendungan Hilir dan Tanah Abang.
Evaluasi Keamanan Setelah Demo Ricuh
Hingga Selasa pagi, aparat kepolisian disebut masih melakukan evaluasi terkait penanganan aksi unjuk rasa yang berlangsung ricuh. Sejumlah pihak juga menyoroti perlunya prosedur pengamanan yang lebih terukur agar tidak menimbulkan kerugian publik, baik bagi masyarakat umum maupun peserta aksi. Evaluasi ini menjadi langkah penting untuk memastikan keamanan dan ketertiban di masa mendatang, terutama dalam menghadapi aksi-aksi serupa.