
Progres RDMP Balikpapan Menuju Tahap Operasional
Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan terus menunjukkan kemajuan yang signifikan, khususnya dalam mempersiapkan operasional unit vital yang dikenal sebagai Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC). Unit ini menjadi salah satu bagian penting dari pengembangan kilang minyak yang bertujuan meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk energi.
RFCC merupakan teknologi canggih yang digunakan untuk mengubah minyak berat atau residu menjadi produk bernilai tinggi seperti bensin, LPG, dan propilena. Proses ini dilakukan dengan bantuan katalis, yaitu bahan khusus yang mempercepat reaksi kimia dalam pengolahan minyak. Katalis menjadi komponen kritis dalam pengoperasian RFCC, sehingga pemasukannya ke dalam penampung (hopper) menjadi langkah penting sebelum unit tersebut dijalankan secara resmi.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), melalui anak perusahaan PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), menyatakan bahwa proyek RDMP Balikpapan telah mencapai beberapa pencapaian penting. Salah satunya adalah pemasangan perdana katalis pada unit RFCC, yang dilakukan dalam momen peringatan Hari Kemerdekaan RI. Pemasukan katalis ini menjadi tanda bahwa unit RFCC siap untuk dioperasikan.
Menurut Milla Suciyani, Pjs. Corporate Secretary KPI, pemasangan katalis ini merupakan langkah besar dalam proses pengembangan kilang. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan tahap ini menunjukkan kesiapan RFCC untuk mulai beroperasi. Dengan beroperasinya unit ini, kilang akan mampu mengolah minyak berat menjadi produk berkualitas tinggi, yang sangat penting dalam mendukung ketahanan energi nasional.
KPI menargetkan operasional RFCC baru di Kilang Balikpapan akan dimulai pada kuartal IV 2025. Kapasitas pengolahan yang dimiliki oleh unit ini adalah 90.000 barel per hari (bph). Ini membuat RFCC Balikpapan menjadi unit terbesar yang dimiliki oleh Pertamina. Sebelumnya, KPI juga memiliki unit serupa di Kilang Cilacap yang telah beroperasi sejak 2015 dengan kapasitas 62.000 bph.
Pengoperasian RFCC Balikpapan tidak hanya akan meningkatkan kapasitas produksi energi, tetapi juga memberikan dampak positif yang luas bagi perekonomian Indonesia. Menurut Milla, kehadiran unit ini akan mendukung kemandirian energi nasional serta memperkuat basis ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat membuka peluang pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan aktivitas industri, penyerapan tenaga kerja, dan efek berganda bagi masyarakat sekitar.
Dalam konteks yang lebih luas, progres RDMP Balikpapan sejalan dengan visi pemerintah tentang kemandirian ekonomi berbasis energi bersih dan pembangunan wilayah yang merata. Dengan pengoperasian RFCC, Pertamina menunjukkan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan energi nasional sambil tetap menjaga prinsip keberlanjutan dan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan lingkungan.