
Antusiasme Masyarakat Terhadap Pencairan Bansos Masih Tinggi
Memasuki minggu kedua Agustus 2025, antusiasme masyarakat terhadap pencairan bantuan sosial (bansos) masih terasa tinggi. Namun, di balik harapan tersebut, banyak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengaku belum merasakan dana dari Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Kondisi ini tidak hanya disebabkan oleh keterlambatan teknis biasa, tetapi juga karena adanya perubahan skema penyaluran bansos yang sedang dilakukan pemerintah.
Peralihan Skema Penyaluran Bansos
Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) saat ini sedang melakukan transisi dari sistem penyaluran bantuan melalui PT Pos Indonesia ke Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang dikelola oleh Bank Himbara. Tujuan utama dari perubahan ini adalah untuk mempercepat proses pencairan, mengurangi antrean, serta meningkatkan akurasi dalam penyaluran bantuan agar lebih tepat sasaran.
Proses Transisi Masih Berlangsung
Menurut informasi yang diperoleh, ada sekitar 3,6 juta KPM yang sedang menjalani tahap awal, yaitu pembukaan rekening kolektif atau burekol. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,6 juta KPM sudah berhasil beralih ke rekening Bank Himbara dan siap menerima dana langsung ke kartu KKS mereka. Namun, sisanya masih menunggu proses lanjutan seperti verifikasi data, penerbitan nomor rekening, hingga aktivasi kartu.
Proses ini tidak bisa dilakukan secara bersamaan karena melibatkan validasi dokumen dan pemeriksaan data penerima secara menyeluruh. Oleh karena itu, setiap KPM harus menunggu hingga seluruh tahapan selesai.
Tahapan yang Harus Dilalui Penerima Bansos
Dalam proses peralihan dari PT Pos ke KKS, beberapa tahapan yang sedang berlangsung antara lain:
- Perubahan status dari burekol ke cek rekening pada sistem Bank Himbara.
- Nomor rekening resmi muncul sebagai tanda rekening telah terdaftar.
- Menunggu aktivasi e-KKS, yang menjadi kunci agar dana bansos bisa langsung ditarik atau digunakan.
- Jalur alternatif via PT Pos tetap dibuka bagi KPM yang gagal atau belum lolos proses burekol.
Dampak Langsung ke Kehidupan Masyarakat
Bagi KPM yang masih menunggu, keterlambatan ini terasa cukup berat. Beberapa keluarga harus mengatur ulang kebutuhan harian, bahkan ada yang menunda pembelian bahan pangan pokok. Meski demikian, Kemensos menegaskan bahwa seluruh dana akan tetap cair dan tidak ada bantuan yang hangus akibat proses peralihan ini.
Selain itu, pemerintah menilai transisi ini sebagai investasi jangka panjang. Dengan KKS, penerima tidak hanya bisa mencairkan bantuan di ATM atau agen bank, tetapi juga dapat bertransaksi langsung di e-warong dan mitra resmi, sehingga akses bantuan menjadi lebih fleksibel dan efisien.
Optimisme ke Depan
Meskipun saat ini masih ada tantangan di tahap transisi, pemerintah tetap optimistis bahwa sistem baru ini akan menjadi solusi permanen. Skema KKS diyakini mampu memangkas risiko penyelewengan, mempercepat distribusi, dan memudahkan penerima manfaat mengakses bantuan kapan pun dibutuhkan.
Dengan kata lain, keterlambatan yang dialami sekarang adalah bagian dari proses adaptasi menuju sistem penyaluran bansos yang lebih modern, transparan, dan akuntabel.