
Kebakaran Hutan di Spanyol dan Portugal Mengancam Kehidupan serta Lingkungan
Di tengah panas ekstrem yang melanda wilayah Spanyol, upaya penanggulangan 20 kebakaran hutan besar menghadapi tantangan berat. Pada hari Minggu (17/8/2025), suhu yang mencapai 45 derajat Celcius memperparah situasi, sehingga pemerintah harus mengerahkan 500 tentara tambahan dari unit darurat militer untuk bantuannya dalam operasi pemadaman.
Wilayah Galicia, yang berada di bagian barat laut Spanyol, menjadi salah satu daerah yang paling terdampak. Beberapa titik api telah menyatu membentuk kobaran besar, yang memaksa penutupan jalan raya dan layanan kereta api. Dalam seminggu terakhir saja, kebakaran tersebut telah merenggut tiga nyawa dan menghanguskan lebih dari 115.000 hektare lahan. Selain itu, negara tetangga seperti Portugal juga sedang berjuang melawan kebakaran yang semakin luas.
Badan Meteorologi Nasional Spanyol (Aemet) memprediksi suhu akan terus meningkat, dengan beberapa wilayah mencapai angka yang sangat tinggi. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyampaikan bahwa situasi masih sangat menantang dan cuaca tidak mendukung upaya pemadaman. Ia mengatakan, “Masih ada beberapa hari yang penuh tantangan di depan.”
Adapun Ourense adalah salah satu wilayah yang paling terdampak oleh kebakaran. Untuk menghadapi situasi ini, pemerintah meningkatkan jumlah pasukan darurat militer, sehingga total personel yang dikerahkan di seluruh Spanyol mencapai 1.900 petugas.
Direktur Jenderal Layanan Darurat Spanyol, Virginia Barcones, menyatakan bahwa meskipun suhu diperkirakan akan turun pada Selasa (19/8/2025), kondisi saat ini sangat buruk. “Suhu sangat tinggi dengan risiko kebakaran yang ekstrem, yang mempersulit upaya pemadaman kebakaran,” ujarnya.
Di desa Villardevos, wilayah Galicia, warga setempat yang putus asa melakukan tindakan sendiri untuk memadamkan api menggunakan air dari ember karena daerah tersebut tidak memiliki listrik untuk menyalakan pompa air. Basilio Rodriguez, seorang warga, mengatakan bahwa pesawat pemadam kebakaran datang dari segala arah, tetapi mereka tidak pernah sampai ke tempatnya. Lorea Pascual, warga lainnya, menambahkan bahwa situasi ini tak tertahankan dan tidak mungkin lebih buruk lagi.
Data dari Kementerian Dalam Negeri menunjukkan bahwa sejak Juni, 27 orang telah ditangkap dan 92 orang sedang diselidiki atas dugaan pembakaran. Hal ini menunjukkan bahwa kebakaran hutan bukan hanya disebabkan oleh faktor alam, tetapi juga bisa terjadi akibat kelalaian atau niat jahat.
Kebakaran Hutan di Portugal yang Mengancam Wisatawan
Di sisi lain, Portugal juga sedang menghadapi serangkaian kebakaran hutan yang mengancam lingkungan dan kehidupan masyarakat. Berdasarkan data sementara dari lembaga perlindungan kehutanan ICNF, kebakaran hutan telah menghanguskan sekitar 155.000 hektare vegetasi sepanjang tahun ini. Angka ini tiga kali lipat dari rerata periode yang sama antara tahun 2006 hingga 2024.
Sejumlah besar area terbakar hanya dalam tiga hari terakhir. Ribuan petugas pemadam kebakaran berjuang melawan delapan kebakaran besar di bagian tengah dan utara Portugal. Salah satu kebakaran terbesar terjadi di dekat Piodao, sebuah daerah pegunungan yang indah dan populer di kalangan wisatawan. Di Trancoso, lebih jauh ke utara, kebakaran telah berkobar selama delapan hari.
Selain itu, kebakaran yang lebih kecil beberapa mil di sebelah timur telah merenggut nyawa seorang penduduk setempat pada hari Jumat, yang merupakan korban pertama musim ini. Situasi ini menunjukkan bahwa kebakaran hutan tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi juga keselamatan manusia, terutama di daerah-daerah yang rawan kebakaran.