
Insiden Bendera Merah Putih Terbalik di Mamasa dan Respons Pemkab
Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, terjadi insiden bendera merah putih terbalik di Lapangan Kondosapata, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Peristiwa ini menarik perhatian masyarakat dan memicu respons dari berbagai pihak, termasuk para anggota Paskibraka dan pejabat setempat.
Insiden terjadi saat upacara pengibaran bendera. Saat itu, tiga anggota Paskibraka tampak kesulitan dalam mengikat bendera. Dengan segera, Kepala Bagian Protokoler Pemerintah Daerah Mamasa, Demmaelo, bersama pelatih upacara segera menuju tiang bendera untuk membantu mereka. Mereka kemudian melakukan penyesuaian agar bendera bisa dikibarkan dengan benar.
Bupati Mamasa sekaligus Ketua Panitia Peringatan HUT RI, Welem Sambolangi, menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa insiden ini bukan disengaja, melainkan kesalahan teknis yang terjadi selama proses upacara. Menurutnya, persiapan para anggota Paskibraka sebelumnya sudah sangat matang. Mereka telah menjalani latihan selama 12 hari sebelum tugas resmi dilaksanakan.
Welem mengungkapkan bahwa selama latihan, para anggota Paskibraka tampil prima. Namun, pada hari H, situasi berbeda. “Mungkin karena banyak orang hadir, mereka menjadi gugup dan akhirnya terjadi seperti itu,” ujar Welem.
Setelah insiden tersebut, para anggota Paskibraka terlihat menangis. Bupati bersama panitia langsung memberikan dukungan dan semangat kepada mereka. Salah satu anggota panitia menyampaikan bahwa kejadian ini membuat para pelajar SMA tersebut trauma. Namun, mereka tetap diberi penguatan bahwa manusia pasti memiliki kelemahan dan hal ini tidak sengaja terjadi.
Meskipun ada sedikit hambatan, upacara berlanjut dengan lancar setelah bendera diperbaiki. Bahkan, saat penurunan bendera di sore hari, para Paskibraka tampil kembali dengan baik dan sempurna.
Respons Wali Kota Surabaya
Selain di Mamasa, insiden serupa juga terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Saat upacara, bendera merah putih juga terbalik. Namun, Wali Kota Eri Cahyadi, sebagai inspektur upacara, memberikan apresiasi kepada para Paskibraka. Ia langsung mendatangi regu Paskibraka untuk memberikan semangat dan motivasi.
Eri menyampaikan pesan penting kepada para pelajar tersebut. “Jangan pernah surut. Ketika ada kesalahan, jangan langsung dianggap sebagai kegagalan,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya ketenangan dan dukungan dari rekan-rekan dalam menghadapi situasi sulit.
Menurut Eri, para Paskibraka Surabaya berhasil menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi tekanan. Ia memberikan apresiasi tinggi atas kemampuan mereka. “Ini dibutuhkan mental yang bagus, kebersamaan, dan kekeluargaan,” ujarnya.
Eri juga menyampaikan bahwa para Paskibraka Surabaya adalah pilihan terbaik dari kalangan siswa SMA/SMK di kota tersebut. Ia menegaskan bahwa mereka layak mendapatkan apresiasi atas tugas yang telah mereka lakukan.