Penyisihan 228 Ribu Penerima Bansos untuk Mencegah Penyalahgunaan
Kementerian Sosial (Kemensos) kembali melakukan penyisihan terhadap 228 ribu penerima bantuan sosial (bansos) dari daftar distribusi. Langkah ini diambil setelah adanya temuan yang mengungkap penyalahgunaan bansos, termasuk penggunaan dana untuk aktivitas seperti judi online dan kegiatan terkait terorisme. Penghapusan nama-nama tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya memastikan bahwa bansos benar-benar sampai kepada masyarakat yang layak.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan bahwa pihaknya menindaklanjuti hasil analisis yang dikeluarkan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) secara serius. Dari total 600 ribu penerima yang terindikasi tidak layak, sebanyak 228 ribu orang sudah resmi dikeluarkan karena memiliki anomali dalam data mereka. Anomali tersebut mencakup aktivitas seperti terlibat dalam permainan judi online atau memiliki saldo rekening yang tidak wajar.
Selain itu, masih ada lebih dari 375 ribu data penerima bansos yang sedang dalam proses pendalaman. Proses pemeriksaan meliputi pengecekan profil rekening, identitas pekerjaan, serta aktivitas mencurigakan yang tidak sesuai dengan kriteria penerima bantuan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa hanya masyarakat yang memenuhi syarat yang mendapatkan bansos.
Gus Ipul juga menegaskan bahwa Kemensos akan melakukan skrining rekening secara menyeluruh sebelum penyaluran bansos tahap berikutnya di triwulan ketiga tahun ini. Tujuan dari langkah ini adalah agar penerima bansos yang tersaring benar-benar layak dan tidak terjadi pemborosan dana.
“Kami ingin sejak awal penerima bansos sudah melalui proses verifikasi ketat. Ini bagian dari evaluasi internal agar penyaluran lebih tepat sasaran,” ujar Gus Ipul.
Kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025. Bansos diharapkan hanya diberikan kepada masyarakat yang benar-benar berhak, dengan data yang akurat, mutakhir, dan terverifikasi. Dengan demikian, dana bantuan dapat digunakan secara efektif untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Gus Ipul juga menegaskan bahwa jika hasil verifikasi menunjukkan rekening penerima tidak sesuai kriteria, maka bansos tidak akan diberikan lagi. Bahkan, bagi penerima yang terindikasi terlibat dalam judi online, rekening bisa diblokir dan hak mereka akan digantikan oleh penerima baru yang lebih layak.
Kemensos berkomitmen penuh pada prinsip keadilan dan akuntabilitas dalam penyaluran bansos. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan dana bantuan yang seharusnya menjadi hak masyarakat miskin dan rentan.
Untuk memperkuat validasi data, Kemensos akan menggandeng lebih banyak lembaga dan instansi terkait, termasuk pemerintah daerah. Kerja sama ini diharapkan membuat proses distribusi bansos lebih transparan dan terpercaya di seluruh Indonesia.
Dengan langkah tegas ini, Kemensos berharap penyaluran bansos dapat benar-benar tepat sasaran, bebas dari penyalahgunaan, dan menjadi instrumen perlindungan sosial yang efektif bagi masyarakat yang membutuhkan.