
Operasi Militer Israel di Jalur Gaza Memperburuk Krisis Kemanusiaan
Pada hari Kamis pagi, militer Israel kembali melakukan operasi pengeboman yang menargetkan kamp pengungsi di wilayah tengah Jalur Gaza. Serangan ini dilakukan oleh pesawat tempur Israel dan menghancurkan kamp al-Manasra, yang berada di dekat Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa. Akibatnya, sekitar 200 keluarga pengungsi terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka dalam keadaan darurat.
Menurut laporan jurnalis setempat, para penghuni kamp menerima peringatan evakuasi melalui panggilan telepon dari tentara Israel. Perintah tersebut memicu kepanikan besar di kalangan warga, terutama karena tiba-tiba dan tanpa persiapan yang cukup. Banyak keluarga tidak dapat membawa semua barang bawaan mereka, sehingga kini mereka tinggal di tempat terbuka dengan sedikit perlindungan.
Sementara itu, rumah sakit Martir Al-Aqsa mencatat adanya empat korban luka ringan hingga sedang akibat serangan tersebut. Jumlah korban jiwa secara keseluruhan telah meningkat menjadi 27 orang sejak pagi hari ini, termasuk delapan orang yang syahid saat menunggu bantuan darurat.
Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan bahwa jumlah korban tewas akibat agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 mencapai 62.192 orang, sementara 157.114 lainnya terluka. Dalam laporan terbaru, diperkirakan sebanyak 9.073 warga sipil tewas dan 36.900 lainnya terluka akibat serangan darat besar-besaran yang dimulai pada Mei tahun ini.
Berdasarkan data yang dirilis oleh pihak berwenang, korban jiwa juga mencakup 2.358 anak-anak, 1.088 perempuan, dan 455 lansia. Selain itu, ada laki-laki yang ditembak mati di lokasi distribusi bantuan dan konvoi bantuan yang masuk ke Gaza. Pihak otoritas Gaza menuntut komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan efektif guna menghentikan aksi pembantaian tersebut.
Persiapan Serangan Besar-Besaran oleh Pasukan Israel
Menurut informasi yang diperoleh, pasukan Israel (IDF) telah mulai memberikan “peringatan awal” kepada organisasi kemanusiaan dan pejabat medis di Jalur Gaza utara menjelang rencana serangan di Kota Gaza. Petugas dari Administrasi Koordinasi dan Penghubung COGAT mengatakan kepada pejabat medis dan kelompok bantuan bahwa penduduk akan dipindahkan ke bagian selatan.
Dalam percakapan telepon, seorang petugas COGAT menyampaikan bahwa kemungkinan besar tentara akan memasuki Kota Gaza dan memulai evakuasi penuh dari wilayah tersebut. Mereka juga meminta agar peralatan medis disiapkan untuk dipindahkan ke bagian selatan, sehingga layanan kesehatan tetap bisa diberikan kepada warga.
Palang Merah Internasional menyatakan bahwa serangan Israel yang bertujuan untuk menaklukkan Kota Gaza dan menargetkan benteng Hamas tidak dapat ditoleransi. Menurut Christian Cardon, kepala juru bicara Komite Palang Merah Internasional (ICRC), situasi di Gaza semakin memburuk, dengan akses layanan kesehatan, makanan, dan air bersih yang semakin terbatas.
Rencana Operasi Kereta Gideon II
Dalam beberapa minggu mendatang, IDF diperkirakan akan meluncurkan Operasi Kereta Gideon II, tahap kedua dari kampanye mereka di Gaza. Rencana ini, yang disampaikan oleh Kepala Staf Eyal Zamir kepada Menteri Pertahanan Israel Katz, mencakup mobilisasi cadangan terbesar sejak 7 Oktober 2023.
Saat ini, lebih dari 60.000 tentara cadangan telah dipanggil, dan 20.000 lainnya akan ditempatkan lebih lama. Rotasi dan penggantian lanjutan diperkirakan akan meningkatkan jumlah total tentara di atas 100.000 orang. Banyak dari mereka sudah kehabisan tenaga karena tugas tempur yang berlangsung selama beberapa bulan.
Tahap pertama operasi ini akan melibatkan evakuasi sekitar 800.000 hingga satu juta warga Palestina menuju zona Al-Mawasi di bagian selatan. Setelah itu, pasukan Israel berencana untuk mengepung dan memasuki Kota Gaza, serta menghancurkan apa yang mereka sebut sebagai kehadiran terakhir Hamas. Surat-surat telah dikirim, dan tentara cadangan yang baru saja menyelesaikan tugas mereka di Gaza diberitahu bahwa tugas mereka akan berlanjut selama beberapa minggu lagi. Dalam beberapa pemanggilan, durasi tugas bisa mencapai empat bulan.