
Pentingnya Evaluasi dan Pembaruan Data dalam Program Bantuan Sosial
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menekankan bahwa bantuan sosial (bansos) bukanlah program yang berlaku seumur hidup. Menurutnya, bansos bersifat sementara dan akan terus dievaluasi agar penerima manfaat bisa beralih ke program pemberdayaan. Hal ini disampaikannya dalam dialog bersama ratusan pilar sosial dari Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek.
Dalam acara tersebut, hadir 435 peserta dari berbagai unsur seperti pendamping PKH, TKSK, PSM, Tagana, Karang Taruna, hingga pendamping Rehabilitasi Sosial. Mereka memperoleh penjelasan mengenai pentingnya pembaruan data dan evaluasi berkala terhadap penerima bansos.
“Bansos itu penting, tapi tujuannya bukan untuk selamanya. Jika masyarakat bisa berdaya, mereka tidak perlu bergantung pada bantuan. Jadi, bagi mereka yang masuk usia produktif, evaluasi dilakukan setiap lima tahun. Jika memenuhi syarat, mereka akan dialihkan ke program pemberdayaan,” ujar Gus Ipul.
Penggunaan Dana Bansos yang Tepat Sasaran
Gus Ipul juga menegaskan bahwa bansos tidak boleh digunakan sembarangan. Contohnya, dana Rp750 ribu untuk ibu hamil seharusnya difokuskan pada pemenuhan gizi, bukan keperluan lain. Pendamping di lapangan bertanggung jawab untuk memastikan pemanfaatan bantuan sesuai tujuan.
Selain itu, ia menyampaikan kekhawatiran terkait temuan lebih dari 600 ribu penerima bansos yang terindikasi bermain judi online, termasuk 300 ribu peserta PKH. Dari jumlah tersebut, 230 ribu sudah dihentikan bantuannya. Pemerintah masih menyelidiki sisanya, termasuk potensi penyalahgunaan data.
Pembaruan Data yang Dinamis
Pembaruan data bansos terus dilakukan bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan pemerintah daerah. “Data penerima bansos itu sangat dinamis. Ada yang pindah, meninggal, atau menikah. Itulah pentingnya pembaruan data agar bantuan yang diberikan tetap tepat sasaran,” jelasnya.
Para pendamping juga menyampaikan keluh kesah terkait padatnya pekerjaan di lapangan. Seorang pendamping dari Ponorogo menyampaikan perlunya jadwal kerja yang lebih terorganisir agar tugas-tugas bisa dijalankan secara optimal.
Perbaikan Sistem Kerja dan Sinergi dengan Pemerintah Daerah
Menanggapi hal itu, Gus Ipul menyampaikan apresiasinya dan berjanji terus memperbaiki sistem kerja. Ia juga menyampaikan terima kasih atas komitmen para pendamping yang terus berjuang di lapangan.
Terakhir, Gus Ipul mengajak seluruh pilar sosial untuk menjaga integritas dan memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah. “Jika semua data akurat dan kerja kita terkoordinasi, bansos akan tepat sasaran, dan pemberdayaan masyarakat bisa benar-benar tercapai,” pungkasnya.